Curigamu, sah
Amarahmu, sah.
Murungmu, sah
sah saja
sah, namun menyesakkan
sah dan terus menyesakkan
Ini bukan persoalan siapa yang memulai api hingga terkebul asap hitam. Ini persoalan siapa yang kan membawa air dan mematikan api itu. Sungguh kasihan tiga bunga merunduk sedih di sekitar situ. Mata teriris kebulan asap. Dan kalian hanya terus memasak api hingga membesar. Renungkan.
Tiga bunga itu, tak akan bertahan lama
Tiga bunga itu, sudah memendam lama
Mereka telah lelah
Terus menengadah
Pada kalian yang beradu ceramah
Tak pernah
Mau memadamkan api amarah
Duduk bersama dan bicaralah
Biar rembulan menjadi tempat kalian bertengkar
Biar matahari nanti menghapus amarah
Dan bumi pun akan menumbuhkan sekar
Dari persaudaraan kalian