Lemah terkantuk
Namun enggan
Ia pejamkan
Seolah menunggu hadirku
Matanya
Pelan memejam
Sesaat aku
Mengelus mahkota mungilnya
Ia tahu aku
Telah hadir
Di saat lemahnya
Ia kuat
Menahan rasa tak nyaman
Bertahan
Sekuatnya
Aku hanya bisa
Menatapnya
Menahan isak tangisku
Tak tega
Akan lemah tubuhnya
Ia kuat
Aku takjub
Sekuat itu
Ia menahan
Sakitnya