Label
Selasa, 29 Oktober 2019
Untaian Kerinduan
Minggu, 27 Oktober 2019
Soal Menyelami Makna
Kamis, 24 Oktober 2019
Gadis Manis
Sabtu, 19 Oktober 2019
Cermin Keluguannya
Cinta Kan Selalu Hadir
Tanpamu Ku Lemah
Rabu, 09 Oktober 2019
Menyimpan Resah
Dirimu terbang menjemput mimpi
Namun hati ini
Bergejolak resah menanti di sini
Dirimu melukis harapan
Namun jiwa terus merindukan
Tiap kalimat yang kau suarakan
Menyimpan resah
Meski hasrat telah mendesah
Memaksa aku menjemputmu
Segera sebelum rembulan berlalu
Ingin segera memelukmu cinta
Dengan luapan kerinduan asmara
Selasa, 08 Oktober 2019
Hujan
Hujan menetes perlahan
Beri kesejukan
Kepada bumi yang kepanasan
Gemericik suara tetesan air
Meneduhkan hati
Bak simfoni
Senandung tetesan air
Pilu memang masih terasa
Namun sembuh sejenak
Kala mendengar lantunan lagu hujan
Menyambut malam
Rindu pada basahnya wajah bumi
Membuat hati bersyukur
Kala memandang malam ditemani
Rintik hujan yang mengguyur
Penuh Cipta Makna
Peluh perjuanganku
Sebanding bila melihat dirimu
Tersenyum penuh keikhlasan
Yang menyambutku dengan pelukan
Letih ragaku
Seketika lepas meninggalkanku
Saat tawa jenaka itu
Keluar dari tingkahmu yang lugu
Begitu menyenangkan melihatmu
Bersenandung dan tertawa
Penuh cipta makna
Yang mungkin ku pahami maknanya
Begitu meneduhkan meresapi
Celoteh dan tangismu
Cermin hakiki hati yang lugu
Kala memandang dunia yang melaju
Sebuah Keputusan
Kerongkongan ini mengering
Sedari kemarin mengutarakan isi hati
Namun angin tak melanjutkan
Pesan harapan kepada awan
Sudah berulang kali
Bibir ini begetar
Menahan getir
Ketika retak perjuangan semakin lebar
Di kedalaman hati
Enggan melompat selamatkan diri
Mengayuh sekoci
Sejauh tuntunan mimpi
Namun, nuansa suram
Telah semakin memaksa
Kaki untuk bergegas
Berlari tinggalkan malam
Sebuah keputusan di atas keputusasaan
Semoga ini bukan pelarian semata
Semoga ini buah pengabdian keikhlasan
Pada bangsa
Yang kian porak-poranda
Diterjang kepalsuan kata-kata
Senin, 07 Oktober 2019
Prahara Rasa
Rasaku ingin cintaimu
Tanpa perlu
Memandang rona masa lalumu
Rasaku ingin menyayangimu
Tanpa ragu
Menangkal semua hasut itu
Aku butuh sejengkal kalimatmu
Untuk yakinkan perjuanganku
Tak sia-sia tergerus celoteh itu
Bicaralah kekasihku
Agar aku mampu
Menepis keraguan dunia
Pada rasa kita berdua
Ini sebuah perkara
Prahara rasa
Antara aku, kau, dan dunia
Ungkapkanlah
Bila kau rasakan yang sama
Di dalam relung kalam
Yang meneduhkan malam
Selasa, 01 Oktober 2019
Hanya Perlu Senandungkan
Tak perlu kau jelaskan
Tentang cahaya pada mentari
Sebab itu hanya akan
Menunjukkan kekosongan akalmu.
Tak usah kau terangkan
Tetesan air kepada sungai
Sebab itu hanya buatmu
Menunjukkan keringnya otakmu
Kau hanya perlu senandungkan
Cinta dari rasamu
Sehingga dunia ikut hanyut
Dalam kebahagiaan semestamu
Kau hanya perlu bahasakan
Kelapangangan jiwamu
Saat menerima hangat mentari
Dan terbuai dalam belaian rembulan
Sang Puan
Meneduhkan jiwa yang risau
Menyejukkan gersang hati
Menyuburkan benih cinta sejati
Mengisyaratkan indah sifatmu
Elok nan rupawan
Menebar harapan dan kebahagiaan
Wahai sang puan
Engkau pancarkan keluguan
Indahkan hariku
Ringankan langkahku
Wahai sang puan
Engkau sirnakan penantian
Melalui cahaya kalbumu
Menembus sela-sela hatiku
Tentang Rindu (Sendu)
Ingin rasanya ku buat ramai malam
Agar kerinduan tak hadir memberi salam
Sebab hati tengah lemah
Untuk merapalkan resah
Biarkan pilu dan sendu
Menghiasi malam
Hingga hati telah mampu
Mengubah suara kalam